Epistemologi dan Etis Filsafat Pendidikan Matematika
|
Sabtu, 07 Januari 2017
Setelah mengulas postingan sebelumnya, kali ini akan membahas tentang Epistemologi dan Etis dalam Filsafat Pendidikan Matematika. Wihh apaan tuh? hehe yuk simak!Epistemologi dan Etis Filsafat Pendidikan Matematika
Epistemologi berasal dari bahasa Yunani yaitu episteme dan logos.
Episteme berarti suatu pengetahuan dan logos berarti ilmu. Sering
kita dengar bahwa epistemologi juga dikatakan sebagai filsafat pengetahuan,
mengapa dikatakan seperti itu? Nah, epistemologi bisa diartikan sebagai suatu
ilmu pengetahuan yang mempelajari dan menentukan kodrat, serta pertanggung
jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki. Maksudnya yaitu epistimologi ini memerlukan perkembangan dari pengetahuan manusia itu
sendiri. Perkembangan tersebut berasal dari akal manusia dan panca indera
yang dimiliki manusia. Dalam Epistimologi ini Perry mengemukakan bahwa
epistemologi memiliki 3 tahap perkembangan yaitu :
(1)Tahap Dualisme
merupakan tahapan dimana ada proses membedakan antara yang baik dan buruk
sesuai dengan kebenaran yang ada. (2) Tahap Multiplitas,
sebagai tahap menyamakan jawaban dari berbagai
kebenaran atas pendapatnya sendiri-sendiri.(3)Tahap Relativitas, mengharuskan pengetahuan, jawaban dan pilihan dipandang
sebagai tergantung pada fitur konteks, dan dievaluasi atau dibenarkan dalam
berprinsip.
Posisi Etis
Berdasarkan
pandangan Teory Perry, posisi etis
filsafat pendidikan matematika yang terdiri dari tiga ideologi yaitu: Dualisme,
Multiplistik, dan Relativisme ini memiliki perbedaan umum filsafat pendidikan
matematika yang terdiri dari: Absolutisme dan Fallibilisme. Pandangan
Absolutisme dan Fallibilisme matematika ini dapat diadopsi secara konsisten. Dari adanya
penggabungan teori Perry dengan aliran filsafat matematika ini akan
menghasilakan empat ideologi yaitu:
1. -Dualistik
Absolutisme
Dualistik
absolutisme memandang bahwa kebenaran matematika itu mutlak dan tergantung pada
kaidah matematika.
2. -Multiplistik
Absolutisme
Multiplistik
absolutisme memandang bahwa matematika itu pasti, tidak diragukan lagi
kebenarannya meskipun menggunakan berbagai macam cara dalam menyelesaikan soal
matematika.
3. -Relativistik
Absolutisme
Relativistik
absolutisme memandang bahwa pengetahuan matematika itu benar, tetapi
kebenarannya tergantung pada logika dan bukti.
4. -Relativistik
Fallibilisme
Relativistik
fallibilisme memandang bahwa matematika itu berhubungan dengan nilai-nilai
sosial, pengetahuan dan nilai moral.
Kita dapat menghubungkan atau mengaitkan teori Perry ke posisi etis
dalam filsafat pendidikan matematika, dengan
menerapkan teori Perry untuk filosofi pribadi matematika. Etis dalam
filsafat pendidikan matematika adalah perbedaan yang menggabungkan antara
epistemologi dengan nilai moral tanpa merendahkan arti antar keduanya.
edit
Syukur Alhamdulillah di tahun ini Saya mendapatkan Rezeki yg berlimpah sebab sudah hampir 9 Tahun Saya bekerja di (SINGAPORE) tdk pernah menikmati hasil jeripaya saya karna Hutang keluarga Sangatlah banyak namun Akhirnya, saya bisa terlepas dari masalah Hutang Baik di bank maupun sama Majikan saya di Tahun yg penuh berkah ini,
BalasHapusDan sekarang saya bisa pulang ke Indonesia dgn membawakan Modal buat Keluarga supaya usaha kami bisa di lanjutkan lagi,dan tak lupa saya ucapkan Terimah kasih banyak kepada MBAH SURYO karna Beliaulah yg tlah memberikan bantuan kepada kami melalui bantuan Nomor Togel jadi sayapun berhasil menang di pemasangan Nomor di SINGAPORE dan menang banyak
Jadi,Bagi Teman yg ada di group ini yg mempunyai masalah silahkan minta bantuan Sama MBAH SURYO dgn cara tlp di Nomor ;082-342-997-888 percaya ataupun tdk itu tergantung sama anda Namun inilah kisa nyata saya